Perang Petani*
Studi-studi kasus yang ditampilkan di sini dibangun di atas dasar bahan-bahan sekunder. Hanya sedikit kasus merupakan peristiwa-peristiwa yang diamati dan dicatat oleh suatu investigator dengan mata antropologikal, dengan suatu kepentingan dalam pertnyaan-pertanyaan yang kita jadikan garis besar. Ini berarti bahwa antropolog perlu dihalangi oleh sifat material yang ia sendiri tak berbuat apapun untuk mengumpulkannya.
Ketika Revolusi Meksiko pecah mengejutkan dunia pada tahun 1910, perang tersebut menarik perhatian banyak orang, karena, “begitu banyak suara—semuanya lemah dan senyap—telah meramalkannya. Selama lebih dari seperempat abad, diktator Meksiko Porifirio Diaz memerintah negerinya dengan tangan besi demi apa yang disebut kemerdekaan, pemerintah dan kemajuan. Sejarah perjuangan di Meksiko yang akhirnya melahirkan legenda perjuangan proletar sepanjang zaman, Emilio Zapata menjadi inspirasi hingga hari ini. Puluhan orang bertopeng parka dengan senjata AK-47 dan kuda tercermin dari inspirasi Zapata, yang kemudian di politisir oleh Sub Comandante Marcos menjadi gerakan Zapatista atau Zapata modern di lembah Chiapas, Meksiko. Petani yang direpresi oleh sistem hacienda, akan terus berontak sepanjang zaman.
Sejarah pemberontakan petani lainnya dapat kita temukan di hal. 71, yaitu pemberontakan petani di Rusia. Perkembangan perbudakan di Rusia melahirkan kemiripan dengan perkembangan peonase di Meksiko. Ada banyak budak di Rusia, tetapi pada abad ke enam belas, jumlahnya sungguh tak berarti. Selama abad keenam belas, bagaimanapun jenis peon yang diikat dengan hutang ini mulai muncul di rusia Moskow, yakni seorang pekerja yang dimasukkan ke dalam tanah garapan dalam bentuk kabala khalop, yang bekerja di tanah untuk membayar hutang. Perkembangan berikutnya adalah munculnya kebijakan Tsar yang membebaskan perbudakan di Rusia, namun dampak dari kebijakan itu justru memperberat kehidupan petani. Petani memilih menjadi budak daripada bebas namun terjerat hutang. Inilah api yang akan memicu pemberontakan Bolshevik 1918.
Buku ini memiliki kekurangan di bagian bahasa yaitu penerjemah rupanya menggunakan alat translasi seperti google translate sehingga bahasa yang digunakan terkesan kaku. Mungkin lebih baik membaca buku yang masih ditulis dalam bahasa Inggris (teks asli). Jumlah total halaman buku ini 171 diterbitkan oleh Insistpress.
*Bhima Yudhistira, Formaturiat LAPMI PB HMI. Sumber: hminews.com – 12 April 2014.
*Rehal buku: Perang Petani/ Eric R Wolf/ Eka Kurniawan (penejemah)/ INSISTPress, 2004.