Description
Awalnya Karl Marx menulis Grundrisse, tapi kurang begitu banyak yg membacanya karena terlalu berat dan susah dimengerti, lalu dia menulis lagi Das Kapital.
Kehidupan Karl Marx dan keluarga tidak begitu baik. Karena dia memberontak dengan tulisannya dia dibuang dan tidak diterima di beberapa negara sehingga ia berpindah-pindah ke berbagai negara. Keluarganya hidup kekurangan, hingga ibunya berkata “jangan hanya memikirkan uang, tapi carilah uang”.
Marx memang tak bisa membahagiakan keluarganya dengan kemewahan, namun ia sumbangkan hidupnya untuk satu karya raksasa: Das Kapital, Marx seperti batu pualam, menantang banjir besar kapitalisme pada masanya, Ia melawan segala bentuk kezaliman modal, meski untuk itu Marx harus menyaksikan satu persatu kematian orang-orang dekatnya. Karenanya Das Kapital bukalah karya intelektual yang muncul dari ruang hampa atau perenuan, tapi ia hidup bersama kesengsaraan penulisnya, karya ini menjadi menonjol, tidak semata-mata karena pergulatan penulis, melainkan juga berkat pisau gagasannya yang tajam.
- Lihat Cetakan pertama, 2004.
- Buku-Buku Marx. Madu atau Racun? | Republika – Minggu, 13 Februari 2005.
- Resensi Buku: Das Kapital Untuk Pemula | Lansir dari: bemmenulis.wordpress.com – 6 Oktober 2010.
- Perjalanan Karir Karl Marx | hardiwinoto.com – 24 Februari 2017.