Description
Setelah dua dekade reformasi, Indonesia telah mengalami demokratisasi secara mengagumkan, khususnya ketika torehan-torehan demokrasinya ditempatkan dalam perspektif komparatif. Namun, ketika kita menilik lebih dekat secara analitis untuk menyigi rezim politik Indonesia, ekonomi-politiknya, serta bagaimana mobilisasi berbasis identitas telah menyeruak, maka akan tampak jelas bahwa Indonesia pasca-Orba masih punya banyak tantangan dalam membangun demokrasi. Beberapa tantangan itu bahkan sangat menekan kuat hingga dapat mengikis atau membalikkan banyak capaian demokrasi yang telah diupayakan dengan susah payah sejak lengsernya penguasa otoriter Soeharto dua dekade silam. Meskipun berhasil mewujudkan banyak inovasi, proses demokratisasi di negara-bangsa ini juga masih dihambat oleh penyakit-penyakit kronik yang menyebabkan kejumudan dan keterbelahan ekstrem (polarisasi). Melalui buku ini, Jamie S. Davidson menggiring kita pada serangkaian pertanyaan: Berapa lama demokrasi Indonesia akan bertahan? Apakah akhir demokrasi sudah dekat? Apakah demokrasi Indonesia bakal runtuh di bawah tekanan nasionalisme Islam garis keras, kekuatan oligarki, dan militer?
Opini, komentar, ulasan, dan tulisan terkait:
- Diskusi Buku Demokrasi Indonesia Pasca-Orba, Perisai Pena, 3 Oktober 2023
- Instabilitas Demokrasi Indonesia Pasca-Orde Baru, Balairung.press, 25 November 2022
- Buku Demokrasi Indonesia Pasca Orba Dibedah di UMS, Seperti Apa Isinya?, Solopost.com, 22 Agustus 2022
- Yayasan Suluh Indonesia Merdeka: Resensi Buku Demokrasi Indonesia Pasca Orba, Solotrust.com, 22 Agustus 2022
- Diskusi Buku 20 Tahun Demokrasi Indonesia Pasca-Orba: Sebuah Refleksi – Jamie S. Davidson, 7 Agustus 2022