Description
Di tengah maraknya proyek pertambangan di Indonesia, terutama di era ‘transisi energi’ sekarang ini, industri ekstaktif tak lepas dari pertentangan antara klaim ‘ramah lingkungan’ dan dampak buruknya terhadap masyarakat serta lingkungan, dari tingkat tapak hingga internasional, dari ranah praktis hingga wacana publik. Buku ini mengungkap bagaimana perusahaan tambang multinasional menggunakan berbagai mekanisme partisipatif—termasuk csr, program pengembangan masyarakat, ‘pengarusutamaan gender’, dan pemantauan lingkungan—tidak hanya sebagai upaya pencitraan, tetapi juga sebagai senjata halus untuk melemahkan perlawanan dari tingkat lokal hingga global.
Melalui pendekatan ekonomi-politik kritis dan studi kasus di tiga lokasi di Indonesia, Lian Sinclair membongkar bagaimana mekanisme partisipatif terkait pertambangan menjadi modus untuk melanggengkan akumulasi kapital industri ekstaktif. Buku ini meneroka bagaimana masyakarat lokal serta aktivis melancarkan perlawanan terhadap tambang, dan mengapa standar global pertambangan—sebagai tanggapan terhadap perlawanan itu—begitu beragam. Temuan Lian menunjukkan bahwa modus partisipatif bukanlah didorong oleh etika bisnis, melainkan siasat untuk menciptakan hubungan sosial yang mendukung eksploitasi sumberdaya alam.
Buku Di Bawah Tanah ini menawarkan analisis tajam yang ditopang penelitian lapangan mendalam untuk mengajak pembaca memahami bagaimana konflik, kekuasaan, dan tata kelola global berkelindan dalam industri ekstraktif.