Description
Dalam pengertian klasik, perang dilancarkan sebuah negara dengan mengerahkan tentara regulernya untuk melawan negara lain. Pengertian tersebut sudah tidak sesuai dengan kenyataan penggerakan perang dewasa ini, dimana perang dilancarkan di dalam sebuah negara oleh penyelenggara negara itu sendiri dengan mengerahkan tentara reguler dan non-reguler untuk melawan rakyatnya sendiri.
Dalam buku ini kita akan melihat banyak contoh pasukan non-reguler, bersama dengan pasukan reguler, memerangi rakyatnya sendiri. Ada Los Paras di Kolombia, Guardias Blancas (Pengawal Putih) di Meksiko, Baret Merah di Serbia, RCD di Rwanda, dan masih banyak lagi kelompok-kelompok paramiliter di yang beroperasi di Amerika Latin, Afrika, negara-negara Balkan serta Asia yang selalu siap menebar teror. Di Indonesia sendiri kita melihat bagaimana beberapa kota sempat digegerkan oleh “kegagahan” berbagai macam kelompok paramiliter.
Mereka seolah adalah segerombolan manusia tanpa asal-usul yang menerobos masuk ke dalam tata masyarakat beradab sambil membawa tata peperangan purba yang tidak mengenal perikemanusiaan. Karena itu tidak mengherankan jika kemudian mereka seolah tidak tersentuh oleh hukum, sekalipun telah melakukan serangkaian pembunuhan yang keji.
Disertai tambahan catatan kasus Indonesia oleh George Junus Aditjondro dan Andi Widjajanto, buku ini menunjukkan bagaimana ternyata kelompok paramiliter hanyalah sekedar pion dari perang gaya baru yang dilancarkan oleh institusi seperti negara dan militer yang menggandeng para pemilik modal, terhadap berbagai pihak yang menghalangi atau mengancam kepentingan mereka. Bahkan terhadap para petani miskin sekalipun.
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Ladang Emas di Medan Perang | Tempo Online – 02 Oktober 2006.
- Bisnis Perang | Pikiran Rakyat – 8 November 2006.
- Bisnis Perang Kaum Kapitalis | Lansir dari Lampung Post – Sabtu, 25 November 2006.
- La Empresa Guerra | www.azzellini.net – 28 January 2007.
- Menyebarkan Paham Kapitalisme Melalui Perang | Pikiran Rakyat – Februari 2007.
- Lihat edisi #cetakan kedua 2018.