Description
Apa yang terjadi ketika tanah adat diubah menjadi kebun sawit korporat, dan pemiliknya menjadi buruh di tanahnya sendiri?
Buku ini mengungkap kenyataan pahit di balik ekspansi industri sawit di Merauke dan Boven Digoel, Papua Selatan. Melalui pengamatan lapangan dan wawancara langsung dengan para pekerja orang asli Papua (oap), penulis menggambarkan bagaimana sistem kerja paksa di perkebunan sawit menciptakan kondisi yang memenuhi indikator kerja paksa—jam kerja panjang tanpa perlindungan keselamatan, upah tak layak, hingga ketergantungan penuh pada perusahaan karena kehilangan sumber penghidupan tradisional.
Ditopang dengan analisis hukum berdasarkan Konvensi ILO dan peraturan perundang-undangan di Indonsia, buku ini menunjukkan bahwa kerja paksa bukanlah kisah masa lalu. Praktik ini nyata dan berlangsung hari ini, di tanah yang dulu kaya akan sagu, hutan, dan kebebasan.
Masyarakat Adat dalam Jerat Kerja Paksa bukan sekadar laporan penelitian, melainkan seruan moral dan politis: untuk menilik kembali siapa yang diuntungkan, siapa yang dikorbankan, dan apa yang harus diperjuangkan agar keadilan tak berhenti di atas kertas.