Description
Menjelang akhir tahun 2013, ada satu peristiwa yang memicu kontroversi, yakni pemogokan dokter di Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap kasus yang menimpa Dr. Dewa Ayu Sasiari, SpOG, DR. Hendry Simanjutak, SpOG, dan dr. Hendy Siagian. Mereka, para serikat dokter, menyatakan bahwa dokter tak seharusnya dikriminalisasi. Ulah mogok para dokter berlangsung hampir di seluruh Indonesia, akibatnya banyak pasien yang semakin terlantar. Bahkan ada salah satu pasien yang melahirkan di WC akibat tak ada dokter yang mengurusi persalinannya.
Meski sistem kesehatan di Indonesia penuh kelabu, mungkin nyaris gelap, ternyata masih ada titik-titik suluh yang berpendar. Masih ada bagian-bagian yang terjaga kehalusan dan kebersihannya di wajah sistem kesehatan yang bopeng dan penuh luka. Masih ada cerita-cerita yang baik dari para dokter maupun tenaga kesehatan lainnya. Seperti dr. John Manangsang yang rela menyepi dari gemerlap dunia kedokteran dan memilih untuk menjadi dokter di pelosok Digul. Juga dr. Lo Siaw Ging yang tak pernah mau dibayar oleh para pasiennya, malahan membayari tagihan obat pasien yang tidak mampu. Mereka adalah contoh paradoks di jagat kesehatan Indonesia yang centang-perenang ini.
Wajah sistem kesehatan di Indonesia ternyata memiliki bagian yang kontras. Untuk melihat secara lebih bijak dan objektif, selain diperlukan pengamatan yang kritis dan medalam tentu diperlukan juga pengalaman dan sudut pandang dari mereka yang bersentuhan secara langsung dengan sistem kesehatan di Indonesia.
Buku ini adalah kumpulan naskah para pemenang Lomba Blog FPKR (Forum Peduli Kesehatan Rakyat) “Wajah Sistem dan Regulasi Kesehatan Indonesia”. Para penulisnya merekam pengalaman berjumpa dengan dunia medis di Indonesia. Tidak semuanya berisi kabar-kabar buruk. Ada banyak kisah inspiratif yang muncul. Menariknya, penulisnya memiliki latar belakang yang beragam. Ada pasien yang pernah merasakan pengalaman buruk dengan pelayanan kesehatan, ada dokter yang bercerita tentang kondisi lingkungan kerjanya, ada apoteker yang melihat praktik busuk industri farmasi, juga ada ibu-ibu yang anaknya mengidap penyakit karena pelayanan dokter yang tidak memadai.
Tentu saja, tulisan-tulisan dalam buku ini tidak berpretensi untuk memberikan solusi atas problem dunia kesehatan di Indonesia yang begitu kompleks. Oleh karena itu, buku kecil ini cukup dipahami sebagai kabar-kabar yang muncul dari masyarakat dan bisa menjadi pemantik cara mengurai masalah tersebut satu persatu.
Daftar Isi:
- Kata Pengantar : Kabar-kabar dari Dunia Kesehatan | Wisnu Prasetya Utomo >v
- Sandiwara di Rumah Sakit | Susanti >1
- Pertolongan Pertama | Nelfi Syafrina >11
- Lelucon dan Sebuah Jaminan Kesehatan | Idrus bin Harun >19
- Meraba Denyut Informasi Pelayanan Kesehatan | Bayu Setiawan >27
- Rabiah, Suster yang Bermain Dadu | Firdaus >41
- Pendidikan Kesehatan Usia Dini dan Transisi Budaya Kesehatan | Irpanudin >47
- Sebuah Gerakan dari Rumah Ramah Rubella | Grace Melia Kristanto >55
- Pengkhianatan Kaum Dokter | Oryza Ardyansyah Wirawan >67
- STOVIA, ELAM dan Paradigma Kedokteran Kita | Aditia Purnomo >75
- (Bukan) Jaminan Persalinan | Rodame Monitorir Napitupulu >83
- Permainan Resep | Rizki Akbari S. >93
- Pelajaran dari Pasien | Siska Nurohmah >101
- Kisah Hilman dan Potret Kesehatan Indonesia | Marselus Ocen >111
- Dokter-dokter Twitter yang Berdedikasi | Leyla Imtichanah >119
- Ketika Puskesmas Kelebihan Pasien | Mushtofa Kamal >127
>> opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Pengumuman Pemenang Lomba blog “Wajah Sistem dan Regulasi Kesehatan di Indonesia” | Forum Peduli Kesehatan Rakyat (FPKR) – 19 Desember 2013.
- Antologi “Mereka Bicara Fakta” | leylahana.blogspot.com – 20 Februari 2014.
- Mencengangkannya Sistem dan Regulasi Kesehatan Kita | mugniarm.blogspot.com – 22 Juli 2014.
- [RESENSI BUKU] “MEREKA BICARA FAKTA” | inspirasi.co – 30 Maret 2014.
- [review buku] Mari Bicara Fakta | Rodame.com – 8 December 2014.