Description
“Shiva telah mencurahkan hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat awam India…… Intelektualitas, pertemanan, dan perilakunya yang hangat telah menjadikannya sebagai garda depan pembela masyarakat berkembang di seluruh dunia.” Ms. Magazine
“Pemikir terkemuka yang dengan terampil memadukan pandangan-pandangannya tentang lingkungan, pertanian, spriritualitas, dan hak-hak perempuan ke dalam suatu filsafat yang menggugah.” Utne Reader
“Shiva adalah ledakan hasil dari energi kreatif dan kekuatan intelektual.” The Progressive
“Salah satu ilmuwan dunia yang paling radikal.” The Guardian
****
Buku ini membahas perebutan air, sebagai simbol sumber daya alam, pelindung sejati keanekaragaman hayati, dan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Pendek kata, air adalah hak asasi manusia, artinya tanpa air, manusia tidak layak disebut manusia. Air merupakan hajat hidup orang banyak. Problem kekurangan air dapat menimbulkan bencana bagi rakyat dan kelalaian dalam mengelola air juga akan berakibat bencana.
Air adalah kehidupan, oleh karena itu Vandana Shiva melihat air sebagai fokus kajian persoalan lingkungan. Air sesungguhnya juga simbol masalah lingkungan. Ketika untuk pertama kalinya PBB menyelenggarakan konferensi tentang Lingkungan Hidup (Human Environment) yang diselenggarakan di Stockholm, bulan Juni tahun 1972, dilatar-belakangi oleh desakan Swedia yang saat itu tertimpa musibah air hujan yang dikenal dengan pencemaran terhadap hutan yang merupakan tulang punggung ekonomi negara itu. Padahal sebelumnya lingkungan hidup tidak pernah menjadi agenda pembangunan. Itulah cikal bakal persoalan lingkungan. Dari situlah awal mulanya gerakan lingkungan, dan menjamurnya organisasi lingkungan hingga kini. ****
•Judul: Water Wars: Privatisasi Profit dan Polusi •Judul asli: Water Wars: Privatization, Pollution, and Profit (South End Press, 2002) •Penulis: Vandana Shiva •Penerjemah: Achmad Uzair •Penyunting: Kamdani & A. Mustofa •Pengantar: Mansour Fakih •Penerbit: INSISTPress dan WALHI •ISBN: 979-9722-84-5 •Edisi: I, Januari 2002 •Kolasi: 14,5x21cm; xxxviii + 179 halaman.
>> opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Menolak Hegemoni Korporasi Atas Air | Lansiran dari: tubanterra.tripod.com.
- Water Wars: Privatisasi, Profit, Polusi | gondez1.wordpress.com – 6 Juni 2010.
- Dari Piyaos ke Pepsi Perubahan Tradisi Konsumsi Air di India | Sumber: BALAIRUNG. Vol. 1 No. 1 Tahun 2018.