INSISTPress
TENTANG INSISTPress

Ada orang bijak yang pernah mengatakan bahwa pikiran manusia adalah yang tercepat dari apapun di alam raya ini.  Dalam beberapa detik saja, misalnya, kita dapat membayangkan diri kita berada di planet terjauh yang hanya bisa ditempuh puluhan atau ratusan tahun oleh pesawat ruang angkasa. Buku adalah hasil tuangan pikiran manusia, dan pikiran sang penulisnya bahkan dapat merambah ke relung terdalam pikiran dan jiwa manusia lain di tempat yang jauh dan berbeda pula.

Buku-buku terbitan INSISTPress selama ini bahkan dibaca oleh orang-orang awam atau para petani di tempat-tempat terpencil. Itu karena kami memang selalu berusaha mencoba menerbitkan buku yang menyangkut masalah-masalah mereka, sedapat mungkin dengan cara penyajian dan bahasa yang juga mudah mereka fahami. Mengapa dan bagaimana kami sebenarnya menerbitkan buku-buku selama ini?

SEJARAH SINGKAT: dari ruang sempit bekas garasi

INSISTPress mengawali kerja penerbitannya pada tahun 1998, dengan terbitnya buku yang ditulis oleh dua orang pendiri INSIST, Mansour Fakih dan Roem Topatimasang, yakni Sekolah itu Candu,  Analisis Gender dan Transformasi Sosial; dan Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial.  Ketiga buku ini kemudian menjadi acuan bagi banyak pengamat, peminat dan pelaku gerakan tansformasi sosial di Indonesia hingga hari ini, selain banyak sekali buku panduan pelatihan dan aksi yang menjadi pegangan utama banyak aktivis gerakan sosial di Indonesia. Sejak saat itu, INSISTPress menerbitkan puluhan karya alternatif lainnya, Jurnal WACANA (Jurnal Ilmu Sosial Transformatif) terbit pertama tahun 1999, dan karya-karya sastra (kumpulan puisi, cerita pendek, dan novel) berdasarkan hasil penelitian terlibat dari berbagai masalah sosial di Indonesia, karya para penulis muda dari Akademi Kebudayaan Yogyakarta (AKY)  pada tahun 2002.

Para pegiat awal berdirinya INSISTPress adalah Mansour FakihRoem Topatimasang, Toto Rahardjo, Saleh Abdullah, dan Anu Lounela. Awalnya memang ada tiga organisasi anggota INSIST yang melakukan kegiatan penerbitan, yakni: INSISTPress sendiri; REaD (Research, Education and Dialogue), dan AKY. Dalam perkembangannya, setelah perubahan organisasi INSIST secara menyeluruh pada tahun 2004 menjadi satu konfederasi, maka dilakukan penataan-ulang dan ditetapkan bersama INSISTPress sebagai lembaga penerbit satu-satunya di lingkungan INSIST.

Banyak orang selama ini mengenal INSIST justru dari buku-buku dan jurnal terbitan INSISTPress. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa lembaga penerbitan ini sebenarnya dimulai dengan modal gagasan dan semangat saja. Bahkan, kantor dan toko buku pertamanya adalah satu ruangan sempit bekas garasi di gedung kantor INSIST_yang saat itu di kawasan Blimbingsari, Yogyakarta.

VISI & MISI: tak seperti bisnis pada umumnya

Salah satu misi yang diemban oleh INSIST ––sebagaimana disebutkan dalam statuta organisasi ini–– adalah mengembangkan wacana kritis, pemikiran alternatif, dan gagasan-gagasan baru tentang transformasi sosial. Mandat untuk merealisasikan misi itu antara lain dilakukan oleh INSISTPress sebagai satu-satunya lembaga penerbitan di dalam konfederasi INSIST. Maka, misi yang diemban oleh INSISTPress adalah menyebarkan dan memberi akses masyarakat terhadap pemikiran alternatif, wacana kritis dan gagasan-gagasan baru tentang transformasi sosial. Jika dikelola dengan baik, usaha penerbitan jelas cukup menguntungkan secara komersial.

Sebagai suatu badan usaha yang kini berbentuk Perseroan Terbatas (PT), INSISTPress juga sangat memungkinkan untuk meraup laba. Tetapi, tidak seperti bisnis pada umumnya, usaha penerbitan INSISTPress juga membawa misi khusus sebagai salah satu badan penggalang dana untuk mendukung kerja-kerja pengorganisasian, pendidikan rakyat, advokasi kebijakan, dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh semua organisasi lainnya anggota konfederasi INSIST. Sudah menjadi kesepakatan kami untuk menyisihkan sebagian dari laba hasil usaha INSISTPress untuk keperluan tersebut, sehingga pada suatu waktu kelak kami berharap semua organisasi anggota INSIST tidak terlalu tergantung lagi pada sumber-sumber dana dari luar.

Pada akhir tahun 2011, INSISTPress berkantor tetap di bagian utara Yogyakarta, di Jalan Raya Kaliurang Kilometer 8, Dusun Sambirejo, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

KERJASAMA: kesamaan visi dan saling percaya

Untuk mendukung semua rencana usaha tersebut, INSISTPress juga melanjutkan kerjasama penerbitan dengan beberapa organisasi dan lembaga penerbitan yang memiliki visi dan misi yang sama. Misalnya, International Books di Utrecht, Belanda, memberikan hak terjemahan bukunya Ton Dietz: Entitlements to Natural Resourcers Countours of Political Enviromental Geography [Pengakuan Hak Atas Sumber Daya Alam: Kontur Geografi Politik Lingkungan, (INSISTPress, 1998)]. Juga Hesperian Foundation di Berkeley, Amerika Serikat, telah memberikan kepercayaan kepada INSISTPress untuk menerbitkan beberapa buku mereka, di antaranya buku yang berulang kali cetak ulang, yakni  Bila Perempuan Tidak Ada Dokter (1999).

Demikian pula dengan Third World Network (TWN) di Penang, Malaysia, juga telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan hak kepada INSISTPress menerjemahkan dan menerbitkan beberapa buku mereka yang sangat terkenal dengan semangat ‘anti globalisasi’nya. Sementara dua penerbit yang berbasis di London, Inggris, yakni International Institute for Environment and Development (IIED), Zed Books serta Verso Books, juga sudah menyatakan persetujuan kepada INSISTPress untuk menerjemahkan dan menerbitkan buku-buku mereka. Kami juga terus menjalin kerjasama dengan beberapa penerbit lainnya, baik dari Asia, Amerika, maupun di Eropa. (lihat juga >>> buku terjemahan: klik)


Link terkait: