‘Dunia Asing’ Gunawan Maryanto*
Salah satu cerpenis terkini yang terpenting dari Yogyakarta adalah Gunawan Maryanto. Sebanyak 11 cerpen terpilihnya terkumpul dalam buku Bon Suwung (INSISTPress, Yogyakarta, 2005). Salah satu ciri terpenting cerpen-cerpen Gunawan, menurut komentar Budi Darma, adalah menawarkan dunia asing.
Dunia asing itu muncul karena cerpen-cerpen Gunawan identik dengan puisi dan alusi. Karena identik dengan puisi, maka cerpen-cerpen Gunawan bertitik berat pada retorika, bukan pada alur dan penokohan sebagaimana cerpen-cerpen tradisional. Hal itu, menurut Budi Darma, membuat cerpen-cerpen Gunawan tidak menyentuh realitas yang sebenarnya. Dan, sebagai alusi, cerpen-cerpennya mendasarkan pada teks-teks yang telah ada sebelumnya, seperti novel dan puisi, sehingga yang terjadi adalah pemindahan teks ke dalam teks lain.
Tapi, justru karena itu, cerpen-cerpen Gunawan sangat menarik. Yudi Ahmad Tajuddin, pada pengantar sampul belakangnya, bahkan menyebut cerpen-cerpen Gunawan berhasil melakukan transformasi atas estetika, serta menggunakan diksi-diksi yang terasa dekat dengan sensibilitas bahasa dan taste puitika pembaca saat ini. ayhz
*Sumber: Harian Republika, 17 April 2005.
*Rehal buku: Bon Suwung: kumpulan cerpen/ Gunawan Maryanto/ INSISTPress, 2005.