“Mempreteli” Teori Pembangunan

“Mempreteli” Teori Pembangunan*

INI buku yang sarat menyajikan teori-teori perubahan sosial alternatif sebagai tandingan dari teori pembangunan, dari mulai yang beraliran kanan, kiri, hingga “jalan ketiga” — kritik dan perdebatan di antara teori-teori tersebut.

Namun, yang lebih esensial, buku “Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasidi” ini mengupas tuntas persoalan kegagalan pembangunanisme. Di buku ini dipertanyakan, apakah tudingan-tudingan itu benar atau memang pembangunanisme telah gagal sebagai sebuah teori atau paradigma yang akan membawa perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih adil sejahtera.

Dalam kata pengantar buku ini, dikemukakan pula di mana letak kegagalan teori pembangunan, sekaligus kritik-kritik terhadap teori pembangunan, termasuk fenomena terbaru dari pembangunanisme yaitu globalisasi kapitalisme. Konon yang paling dicemaskan dari gagasan pembangunanisme bukanlah kegagalannya, melainkan justru keberhasilannya. Karena keberhasilan pembangunanisme akan mengantarkan dunia pada perspektif tunggal, yang secara budaya dianggap menghancurkan peradaban manusia.

Pembangunan memang disebut-sebut sebagai paradigma dan teori perubahan sosial yang sangat diagung-agungkan oleh banyak pemerintahan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Padahal, dewasa ini pembangunan berada pada masa krisis dan mengalami kegagalan penerapan di berbagai negara Dunia Ketiga. Tudingan menyoal kegagalan itu banyak dialamatkan pada korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menjangkiti pemerintah negara Dunia Ketiga.

Sebagaimana dikatakan penulisnya, buku ini ditulis melalui proses yang panjang, dikumpulkan dan dikonstruksi dari catatan-catatan yang tercecer. Buku ini merupakan kesaksian dan refleksi dari perjalanan dan keterlibatan penulis bersama para praktisi lapangan di kalangan aktivis Ornop. Keterlibatan selama perubahan sosial di tingkat akar rumput di Indonesia selama hampir tiga dasawarsa.

Oleh karena itu, kata penulisnya, buku ini bukan bermaksud menjelaskan secara akademis teori-teori perubahan sosial ataupun teori pembangunan. Buku ini bukan pula hasil dari studi empirik mengenai bagaimana teori perubahan sosial dan teori pembangunan diterapkan di lapangan. Sepenuhnya buku ini adalah semacam kesaksian, pengakuan dan refleksi terhadap proses perubahan sosial. Ia juga merupakan narasi perihal teori perubahan sosial dan teori pembangunan termasuk bagaimana penerapan secara implikasinya di masyarakat.

Ketika pertama kali diterbitkan pada 2001, buku ini langsung mendapat sambutan yang luas dan hangat dari pembaca. Selain karena merupakan salah satu buku pertama yang “mempreteli” pembangunanisme di Indonesia, juga karena sang penulis, Mansour Fakih, bersama dengan INSIST-nya merupakan pelopor “transformasi sosial” — sebagai sebuah paradigma dan teori tandingan dari “pembangunan” — untuk mencapai perubahan sosial menuju tatanan masyarakat baru yang adil sejahtera tanpa eksploitasi.

Setidaknya, kehadiran buku ini bisa menyegarkan dahaga para pemerhati, praktisi, maupun siapa saja yang selalu peduli pada perubahan sosial di Indonesia. (tin)-Bali Post.

*Sumber: Bali Post – Minggu, 19 April 2009.

*Rehal buku: Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi •Penulis: Mansour Fakih •Penerbit: INSISTPress dan Pustaka Pelajar •Edisi: Cetakan ke-6, Januari 2009.