Mengungkap Pergolakan LSM di Indonesia

Mengungkap Pergolakan LSM di Indonesia*

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) mempunyai peran dan posisi strategis dalam perkembangan sosial, sekaligus alat kontrol terhadap kebijakan birokrat.

LSM akan selalu memihak rakyat. Namun, dalam perkembangannya tidak selalu demikian. Tidak sedikit LSM yang telah melenceng dari rel-nya. Ada LSM yang justru menjadi kepanjangan tangan birokrat. Ada yang hanya berorientasi proyek, dsb.

Buku ini merupakan catatan sejarah pergolakan organisasi gerakan sosial itu, dan sekaligus refleksi penulisnya yang telah lama malang melintang di dalamnya. Dengan pengalamannya di LSM itulah Mansour Fakih (alm.) berusaha ikut memecahkan masa frustrasi di kalangan LSM.

Menurut dia, kalangan LSM pernah mengalami jalan buntu dalam berbagai usaha yang mereka lakukan. Diakuinya dia berada dalam situasi kontradiktif. Di satu sisi memiliki komitmen terhadap pembebasan dan transformasi melalui kerja bareng dengan rakyat. Di sisi lain keberadaan LSM tak bisa lepas dari pengaruh dominasi hegemoni globalisasi.

Oleh karena itu, buku ini menguak pergolakan ideologi dan dinamika LSM Indonesia sejak 1970-an hingga 1990-an. LSM bagai makan buah simalakama, dalam posisi dilematis untuk 100% membela kepentingan rakyat tertindas. Lebih-lebih ketika masih sangat bergantung lembaga donor luar negeri yang tentu memiliki ideologi dan kepentingan tersendiri.

Bagaimana kemudian LSM menempatkan diri? LSM akhirnya melakukan reposisi ideologi. Dijelaskannya dalam lima bab buku ini. Pertama, tentang menciptakan studi kolaboratif. Kedua, organiasi gerakan sosial untuk perubahan sosial. Ketiga, developmentalisme dan gerakan LSM di Indonesia. Keempat, membahas pergolakan ideologi di dunia LSM, berdasar refleksi dan aksi atas studi lapangan. Kelima, refleksi tentang LSM untuk transformasi sosial.

*Pardoyo (Litbang SOLOPOS). Sumber: Harian SOLOPOS – 7 April 2010.

*Rehal buku: Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi LSM IndonesiaMansour Fakih/ INSISTPress, 2010 (Cet. ke-5)