Perubahan Tidak Hanya Lewat Revolusi Besar*
Perubahan sosial politik, terutama dalam ukuran besar dan meluas, sering dianggap hanya bisa dilakukan lewat tindakan-tindakan revolusioner yang juga berukuran besar dan luas. Padahal, banyak sekali contoh dalam sejarah dunia dimana perubahan semacam itu terjadi justru diawali oleh tindakan-tindakan sederhana oleh sekelompok kecil orang saja. Buku ini seluruhnya berisi kisah-kisah perlawanan yang sering diabaikan dalam penulisan sejarah resmi maupun pemberitaan media.
Kita kutip beberapa contoh. Misalnya, kita mungkin terkejut membaca paparan fakta bahwa revolusi yang menumbangkan rezim diktator komunis di Polandia oleh Serikat Buruh Bebas ‘Solidaritas, justru dimulai dari serangkaian tindakan kecil yang mencengangkan. Antara lain, di satu kota kecil Swidnik, setiap petang saat siaran propaganda resmi pemerintah mulai mengudara di layar televisi nasional, seluruh penduduk keluar dari rumah mereka dan memenuhi jalan-jalan kota, sekedar hilir mudik dan saling bertegur sapa, hanya untuk tidak mendengarkan siaran resmi pemerintah tersebut. Lalu, di ibukota Warsawa, warga justru tetap tinggal dalam rumah saat siaran radio Solidaritas mengudara. Mereka menyala-hidupkan lampu dekat jendela sebagai tanda bahwa mereka sedang mendengarkan siaran perlawanan itu. Contoh lain, perlawanan kaum perempuan di kota Pereira, Colombia, untuk mengakhiri tindak kekerasan yang meluas di seluru negeri. Caranya benar-benar tak terduga. Mereka melakukan aksi ‘tutup rapat silang kaki’ (huelga de piernas cruzadas) kepada para suami dan pacar, alias ‘mogok seks’ (paro sexual)! Itu membuat para lelaki mereka akhirnya bersedia menghentikan kesenangan berbuat rusuh dan kekacauan. Sama seperti yang dilakukan oleh kaum perempuan di Sudan dan Uganda untuk tujuan serupa: menciptakan pedamaian. Dan, masih banyak lagi contoh lain sepanjang buku yang seringkali ‘tak terbayangkan sebelumnya’.
Karena itu, buku ini menjadi sangat menarik bagi para penggiat gerakan sosial, terutama kaum muda berapi-api yang selalu terobsesi dengan gerakan-gerakan besar dan mengkhalayak. Paling tidak untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam bahwa gerakan perubahan sosial tidak selalu mesti menunggu lahirnya terlebih dahulu mobilisasi massa dengan tindakan-tindakan heroik. Pun tidak selalu harus melalui jalur politik dan legislasi, tetapi juga dapat melalui jalur kebudayaan dan bahkan praktik-praktik hidup keseharian. Kajian dan riset ilmiah juga sudah banyak yang menegaskan hal ini, misalnya, melalui karya-karya sohor James C.Scott, pentolan sosiologi perlawanan (sociology of resistance) yang memperkenalkan peristilahan seperti ‘risalah terselubung’ (hidden transcripts) dan ‘senjata kaum lemah’ (weapons of the weaks). Kelebihan buku ini adalah karena menjelaskan semua itu langsung dengan contoh-contoh nyata dan bahasa sederhana. Benar-benar mengilhami.
*Beta Pettawaranie | Lansir dari: INSIST.or.id
*Rehal buku: Tindakan-tindakan Kecil Perlawanan: Bagaimana Keberanian, Ketegaran dan Kecerdikan Dapat Mengubah Dunia/ Steve Crawshaw & John Jackson/ Roem Topatimasang/ INSISTPress, 2015.