Kitab Suci Pegiat Gerakan Sosial yang Haus Kreatifitas

Kitab Suci Pegiat Gerakan Sosial yang Haus Kreatifitas*

Jika kau sedang melakukan atau merencanakan sesuatu yang baru, kemungkinan karena kau sedang ingin menghentikan hal buruk yang sedang terjadi, atau malah ingin menyegerakan suatu perubahan yang menuju arah yang lebih baik. Maka pertama, saya berterimakasih kepada Roem Topatimasang, yang dengan jeli bekerja menerjemahkan karya Steve Crawshaw dan John Jackson.

Buku terbitan INSISTPress ini menyumbang banyak alternatif strategi dan nilai-nilai perjuangan bagi masyarakat sipil yang hendak merebut keadilan. Ingat, keadilan tidak pernah diberikan seperti permen gulali kepada anak kecil, tetapi keadilan hanya bisa direbut-diperjuangkan.

Sebenarnya banyak penulis buku yang mengkritisi tentang miskinnya variasi gerakan sosial di Indonesia. Kebanyakan menyatakan bahwa gerakan yang ada mengalami involusi, berputar-putar tetapi tidak melangkah kemana-kemana. Bagi yang sudah membaca buku-buku semacam itu, buku ini adalah selebaran rahasia dari “surga” yang tidak sengaja jatuh ke bumi.

Bagi pegiat gerakan sosial, ini bisa menjadi alternatif kitab suci mereka. Buku ini bisa menjadi apel yang jatuh menimpa orang yang akhirnya menemukan teori gravitasi. Buku ini bisa menunjukan bahwa masih ada jalan dan cara yang belum kita coba saat kita sudah merasa buntu dan terjebak dalam labirin panjang.

Roem Topatimasang, mengawali buku ini dengan menampik anggapan-anggapan umum bahwa dampak sosial besar dari suatu gerakan harus dari organisasi besar pula. Sebaliknya, kisah-kisah yang ia terjemahkan ini tidak sedikit yang awalnya diawali orang perorang yang sudah jengah, lelah, dan menimbun rasa putus asa yang akhirnya terfermentasi menjadi keberanian melawan.

Bahkan yang bikin menghentak dari kisah besar yang diceritakan dari kacamata orang biasa ini, banyak nama yang menjadi pondasi perubahan sosial yang penerima dampaknya tidak mengenal namanya. Suatu kondisi yang jauh dari perang adu sikut berebut panggung yang dilakukan aktifis pemburu dana donor.

Hal yang Jangan Kau Harapkan di Buku Ini

Seperti judulnya, “Tindakan-Tindakan Kecil Perlawanan”, buku ini tidak menyajikan teori matang tentang permasalahan sosial. Missal diterangkan tentang gerakan nirkekerasan tetapi tidak ada teori padat dari Ghandi. David Henry Thoreau sebagai peletak dasar pembangkangan sipil juga tidak ada, meski banyak kisah yang menarasikan hukum yang tidak adil. Teori Keadilan John Rawls juga tidak bisa kita temukan secara matang. Buku ini kering teori.

Buku ini juga tidak menampilkan kisah detail meski sudah tertulis tanggal dan tahun di beberapa kisah yang dituliskan. Memang bukan itu tujuannya, jika itu dilakukan tentu tebal buku ini melebihi angka 261 halaman. Bagi pembaca yang merasa terinspirasi dari salah satu kisah, mereka harus dipaksa mencari sumber data tambahan, berselancar ria agar mendapat data komprehensif. Tetapi pencarian seperti itu tentu tidak akan terlalu susah, karena nama tokoh, nama tempat dan tanggal masih bisa dilacak.

Siapa yang Wajib Membaca Buku ini?

Pegiat sosial nampaknya seperti indomie tanpa telur jika belum membaca buku ini. Ragam kisah yang menerangkan beragam kekuatan yang dilawan, mulai dari digdayanya kekuatan militer, ranjau darat, rasisme yang mengkoptasi kejernihan berpikir sampai melawan sesama warga sipil. Media perlawanannya pun beragam, jalur politik praktis, olahraga, musik, teater sampai petisi dan surat terbuka. Buku yang hampir mirip mungkin “A-Z Kampanye Nirkekerasan”, dimana dalam buku tersebut juga banyak kisah yang diceritakan mampu menang meski tanpa menggunakan kekerasan.

“Semua media perlawanan akhirnya memungkinkan suatu keadilan bisa direbut karena kekuatan jaringan, kekuatan solidaritas yang termobilisir secara alamiah ataupun tidak. Keteguhan hati saat melawan, pendefinisian ulang sabar sebagai aksi pantang menyerah menyuarakan kebenaran, adalah nilai-nilai yang bisa diambil dari setiap tokoh yang diceritakan dalam buku ini. Bagi gerakan mahasiswa, buku ini akan mampu menjadi sumber mata kuliah pilihan di tengah arus budaya populer yang membuat bias mana tugas mahasiswa mana tugas event organizer.”

Buku ini juga menyediakan data buku beserta film yang bisa dijadikan refrensi tambahan jika kita ingin mendalami suatu kisah inspiratifnya. Penulisannya yang dikategorikan dalam bab-bab khusus, membuat aktifis yang tidak terlalu gemar membaca pun bisa asyik menikmatinya. Terakhir, saya ingin menyampaikan prinsip yang saya anut, bahwa menjadi bagian kecil dari sesuatu hal yang besar adalah kerja nyata sebagai makhluk sejarah. Seberat apapun nampak keadilan itu bisa direbut, pasti ada sesuatu yang bisa kita capai.

*Oleh: Ahmad Muqsith, Direktur Utama Minerva Foundation. Lansir dari: www.minerva.id – Senin, 15 Oktober 2018.

*Rehal buku: Tindakan-tindakan Kecil Perlawanan: Bagaimana Keberanian, Ketegaran dan Kecerdikan Dapat Mengubah Dunia/ Steve Crawshaw & John Jackson/ Roem Topatimasang (penerjemah)/ INSISTPress, 2015.