Belajar Pada Perempuan

Belajar Pada Perempuan*

Banyak pendapat mengatakan, kehidupan di tengah miliaran penduduk dunia menempatkan banyak perempuan dalam kondisi yang tidak selayaknya. Begitu banyak perempuan yang mendapatkan perlakuan semena-mena sebagai obyek ketidakadilan, baik rumah tangga maupun kebijakan publik penguasa. Keluarga, kultur masyarakat setempat, rendahnya tingkat pendidikan dan doktrin tertentu sering dituding menjadi penyebab ketidakadilan dan kekerasan pada perempuan.

Boleh jadi itulah yang dialami perempuan di negera-negara dunia ketiga. Hal ini yang kemudian dilirik sebagai lahan subur bagi perkembangan organisasi-organisasi yang mengibarkan bendera pembelaan hak-hak perempuan. Di sisi lain, jauh dari benak sebagian besar perempuan miskin, mesin-mesin politik menggunakan “nasib” perempuan sebagai alat. Berbagai mesin politik itu berlomba “memperjuangkan” nasib perempuan dengan menggaet tokoh-tokoh perempuan. Bahkan di tahun 2004, ada kelompok yang dengan bangga memiliki calon perempuan terbanyak untuk menjadi wakil rakyat.

Dalam sebuah novel berjudul Perempuan Rumah Kenangan, M Aan Mansyur berusaha mengungkapkan isi hatinya tentang perempuan. Pengalaman yang ditulisnya dalam buku ini berasal dari apa yang dialaminya sejak kecil bersama ibu dan kedua adiknya, dari seorang ibu itu dan sejumlah perempuan terdekatnya itulah, Aan membagi banyak pelajaran berharga tentang nilai seorang perempuan.

*Adib Muttaqin | Sumber: SOLOPOS – Edisi: Minggu, 23 Desember 2007.

*Rehal buku: Perempuan Rumah Kenangan (novel) •Penulis: M Aan Mansyur •Penerbit: INSISTPress •Edisi: I, April 2007.

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com