Description
Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.
Lewat novel ini, Eka mengisahkan nasib anak-anak manusia dalam gelombang sejarah bangsa. Manusia-manusia yang telah menjadi korban kekuasaan dan ‘kutukan karma’. Lebih dari itu, lewat tokoh-tokohnya, Eka juga mendedahkan absurditas kecantikan yang bertengger di wajah perempuan. Kisah seorang perempuan cantik keturunan Belanda bernama Dewi Ayu yang menjadi korban kekejaman perang dan perebutan kekuasaan.
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Kisah Si Cantik yang Buruk Rupa | Sumber: JAWA POS – Minggu 1 Juni 2003.
- Menulis Sejarah, Membangkitkan Tokoh dari Kubur Realisme Magis dalam novel Cantik Itu Luka | Harian KOMPAS – 30 November 2003.
- Novel Cantik, Namun Menyisakan Luka | Lansir dari Suara Pembaruan – 9 November 2003.
- Air Bah dalam Novel Cantik itu Luka | Oleh: Maman S. Mahayana dalam Media Indonesia – 2 Juni 2003.
- Cantik itu Dilukai | Oleh Muhidin M. Dahlan dalam Media Indonesia – 16 Juni 2003.
- Pelacur Dibayar Uang, Istri Dibayar Cinta | Oleh: Raudal Tanjung Banua dalam Minggu Pagi – 28 Juni 2003.
- Pascakolonialitas dalam Novel Cantik itu Luka Tetapi Kutukanku akan Terus Berjalan | Oleh: Katrin Bandel dalam Meja Budaya – Juli 2003.
- Luka itu Mengalir Sampai Jauh | Sumber: Sinar Harapan, 28 Juni 2003.
- Si Cantik dari Eka | Lansir dari: kamar-bawah.blogspot.com – 12 Desember 2013.