Description
Dian Sastro for President! #2 Reloaded adalah kumpulan puisi bersama 94 penyair terpilih. Sebuah proyek eksperimen yang dilakukan Akademi Kebudayaan Yogyakarta dalam mengundang khalayak dari berbagai latar identitas dan ragam pengalaman untuk menulis puisi, menjaring dan mengelola prosesnya, kemudian menerbitkannya menjadi buku kumpulan puisi pada 2003. ***
“AKY keren ketika masuk politik media lewat novel maupun jurnal ON/OFF. Dan mengubah elitisme media penulisan menjadi keberagaman, memberlakukan pengalaman sehari-hari sebagai catatan yang asyik.” Afrizal Malna, penyair dan aktivis Urban Poor Consortium.
“Apa yang diterbitkan ON/OFF AKY, it’s oke. Karena saya menolak jadi tua.” Buldanul Khuri, desainer, direktur Bentang Budaya
“AKY menyemao pribadi-pribadi eksperimentalis, tidak biasa dan agak norak, juga keras kepala dan semaunya. Tapi ternyata kehadiran mereka bisa diterima dangn tulus dan lapang dada oleh banyak pihak.” Muhidin M. Dahlan, esais dan penulis
“AKY muncul sebagai gerakan alternatif baru gerakan budaya, khususnya sastra. Konkret dan tidak ngebacot doang! Ini serius, lho… paling tidak begitulah gosipyang beredar di Jakarta.” Mujib Hermani, pekerja penerbit Lentera Dipantara
“Mungkin kelak mereka meningalkan jejak panjang dan dalam, mungkin juga tidak. Yang jelas mereka bekerja dengan hasil yang tidak memalukan.” Nirwan Ahmad Arsuka, budayawan
“Sebuah komunitas yang tanpa beban dan banyak mempertatuhkan kerja-kerjanya pada jaringan dan kejutan. Terlebih kalau serius, tiba-tiba bisamenjadi armada tempur yang disiplin, solid, dan pantang menyerah, seperti kesebelasan AS Roma.’ Puthut EA, mantar editor ON/OFF, koordinator Sindikat Kerja Orang Biasa (SKOB)
“Politik sastra telah merusak sastra kontemporer Indonesia dan para dilletante merajalela! Masa depan sastra Indonesia tergantung pada generasi funky sastra Indonesia seperti yang ada di AKY.” Saut Situmorang, penyair, redaktur www.cybersastra.net
“Aku senang kalau AKY mau berusaha mengubah buku atau sastra menjadi trendy dan fashionable supaya anak-anak muda juga tertarik membaca sastra atau buku apapun, biar pinter!” Sigit Jatmiko, penerjemah dan pengamat senirupa
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Dian Sastro Membaca Perempuan – 23 April 2005.