Description
‘Merdesa’ adalah asal kata ‘desa’ dalam bahasa Jawa kuno. Artinya: ‘tempat hidup yang layak, sejahtera, dan patut’. Dalam pengertian ini tersirat makna desa sebagai ‘tanah perdikan’, suatu ‘kawasan yang merdeka dan berdaulat’. Buku ini berisi paparan dan analisis pengalaman beberapa orang pendidik rakyat dan pengorganisir warga yang mencoba menerjemahkan makna konsep tradisional itu dalam kekinian dan keakanan beberapa desa di pedalaman Jawa. Sebagian berhasil, juga sebagian gagal. Semuanya menjadi pelajaran berharga betapa semakin tidak mudah mewujudkannya.
****
“Setelah kurang lebih lima tahun menjalankan dan mengembangkan kesepakatan “Konsep Desa Perdikan”, kami merasa penting untuk melakukan evaluasi. Nurhady Sirimorok, salah seorang penulis muda yang kritis, sengaja kami pilih untuk merekam, menelusuri, mengolah serta menyajikan hasil evaluasi ini dalam bentuk tulisan yang popular.
Buku ini tidak berisi tentang keberhasilan tetapi justru sebaliknya, merupakan penjabaran secara jujur keruwetan, persoalan-persoalan dan kegagalan dalam menjalankan proses-proses pendidikan dan pengorganisasian untuk mewujudkan Desa Perdikan, baik secara kelembagaan maupun metodologi, juga tantangan dan kebuntuan yang seringkali dialami para pendukung di dapur sekretariat maupun kawan-kawan di lapangan.
Mudah-mudahan buku ini paling tidak menjadi rekam jejak (meskipun) bukan catatan keberhasilan, namun diharapkan dapat memperkaya khasanah, referensi bagi siapa saja yang melakukan kerja-kerja pengorganisasian terutama di area pedesaan—karena kami yakin bahwa catatan kejujuran pasti akan sangat penting manakala dunia telah dipenuhi oleh bungkus-bungkus, kemasan gerhana, fatamorgana kebohongan, dan ini memang sangat kami sadari.” Kutipan Pengantar.
>> opini, komentar, ulasan, dan tulisan terkait:
- Menyoal Desa Perdikan | Sumber dari: Balairungpress – 28 Mei 2011.