Description
“Jika dendang itu melayang, menelusup di sela-sela batang pinus, mereka justru duduk memunggungi hutan itu. Mereka berbalik menatap setapak jahanam di bawah sana yang baru saja mereka lewati. Lalu lagu itu seperti menjelma ejekan tentang masa lalu yang hanya bisa ditatap lewat setapak itu dan lagu tak sanggup mengantar mereka berdua kembali merasakan kesejukan dan kerindangan masa lalu.
Begitulah setiap hari, hingga beberapa hari berselang Salirang telah menjadi buah bibir. Hikayat itu bahkan telah menyebar ke desa lain. Lalu tiba di kota dalam bentuk dongeng, dan masuk ke telinga orang-orang kota besar sebagai mitos.” Kutipan cerpen Setapak Salirang, Nurhadi Sirimorok
***
Muasal kumpulan karya ini adalah hasil kerja jalinan antar komunitas. Sebuah buku yang digagas oleh Akademi Kebudayaan Yogyakarta (AKY) dan komunitas literasi di Makassar dalam mempublikasikan karya-karya sastra.
Cerita yang dimuat dalam buku ini sebanyak 14 karya dari para penulis dengan beragam usia dan latar belakang.
Daftar Isi:
- Lojo-Lojo ~ Asha Ray
- Batu Nisan La Sappe ~ Deddy de Goode
- Calabai! Calabai! Calabai!~ Mansyur Rahim
- Gurenceng ~ Indah Nurwahidah
- Haji dari Tanah Bugis ~ Bouraq Cambuq
- Kebun Kelapa di Kepalaku ~ M. Aan Mansyur
- Jembatan Jodoh ~ Dwi Ratnasari
- Dendam Mappadendang ~ Sahriah Sehang
- Tiga Suara dalam Ngilut ~ Nuni Jurni
- Rani, Daeng Parani ~ Hamran Sunu
- Ndok Lai’ Menangis Pilu ~ Dewi Mayangsari
- Warisan Nenek Baraiya ~Abubakar AR
- Setapak Salirang ~ Nurhady Sirimorok
- Nandong ~ Rahmat Hidayat
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Cerita dari Sulawesi Selatan | Lansir dari Suara Pembaruan – 29 Juni 2006.
- La Sappe: Pemahat Nisan | Jurnal EKSPRESI – Persma UNY, 2006.
- Cerpen dari Sulawesi Selatan | Lansir dari: kamar-bawah.blogspot.co.id – 19 Januari 2013.
- Calabai! Calabai! Calabai! | lelakibugis.net – 2 Desember 2015.