Description
Konflik antara berbagai masyarakat adat Batak dengan korporasi perampasan ruang hidup telah berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Buku ini adalah kajian atas salah satu bentuk gerakan perlawanan masyarakat adat Batak Pandumaan dan Sipituhuta terhadap rezim perusahaan hutan tanaman industri. Ditulis dari keterlibatan penulis dalam gerakan, buku ini mengurai dinamika proses masyarakat adat Batak Pandumaan dan Sipituhuta dalam mengidentifikasi ruang-ruang sosialnya melalui negosiasi, interaksi, dan komunikasi untuk membangun identitas kolektifnya.
“Keterlibatan penulis dalam proses panjang masyarakat adat yang memperjuangkan hak atas wilayah adatnya membuat buku ini menjadi kaya informasi. Buku ini semestinya menjadi bacaan wajib semua kalangan.”
Sandrayati Moniaga, Komisioner Pengkajian dan Penelitian, Komnas HAM RI
“Delima Silalahi menulis buku sebagai intelektual-peneliti yang berusaha keras menampilkan perjuangan masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta sebagai sumber pengetahuan baru bagi studi gerakan sosial.”
Dr. Dimpos Manalu, Dosen Fisipol dan Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatera Utara
Opini, komentar, ulasan, dan tulisan terkait:
- Testimoni Tombak Haminjon Do Ngolu Nami
- Diskusi dan Bedah Buku Tombak Haminjon Do Ngolu Nami, 12 November 2020
- Hutan Adat Bukan Tanpa Tuan, Rehat Balairung, 23 Agustus 2022