Negeri Fast Food*
Buku ini mengupas bagaimana pengaruh yang dibawa dan diciptakan oleh perkembangan industri fast food, makanan siap saji, yang tidak saja mengubah pola pangan orang Amerika, tetapi juga ekonomi dan budayanya. Penulisnya, Eric Schlosser, koresponden Atlantic Monthly, melakukan investigasi selama dua tahun untuk memaparkan apa yang terjadi di balik hidangan itu. Pada bab kedua yang diberi judul “Daging dan Kentang”, penulis membeberkan sejarah, perkembangan industri, teknologi pengadaan, dan pengolahan komponen utama sajian itu serta implikasinya pada manusia penggarap dan konsumennya.
Pertumbuhan industri makanan siap saji, didukung oleh keberhasilan jaringan waralabanya, mengakibatkan munculnya tuntutan untuk menyajikan produk dan layanan yang seragam di seluruh sebaran lokasi perdagangannya. Ini mensyaratkan perubahan mendasar pada metode penanaman, pengeringan, dan pembekuan kentang yang tidak mampu dilakukan pertanian individual. Mereka akhirnya menyerah pada pertanian korporat yang ladangnya ribuan are. Dampak ekonomi juga ditunjukkan ketika petani tidak menikmati laba dari gairah industri kentang goreng dan meningkatnya panen kentang. Sebaliknya, petani lebih senang kentangnya membusuk tidak terjual daripada harus melepasnya dengan harga rendah akibat melimpahnya pasokan kentang impor.
Meluasnya jaringan industri makanan cepat saji ke luar negeri disertai dengan gurita pemasoknya merupakan simbol globalisasi yang dibarengi pula dengan merebaknya ketidakberdayaan, ketergantungan, dan perubahan konsumsi pada komoditas tertentu. Seperti dikisahkan pada tajuk Ada Apa dengan Daging? tentang bagaimana bakteri E Coli mencemari daging dan menyebabkan ribuan orang mengalami gangguan pencernaan. [THA/Litbang KOMPAS]
*Sumber: Harian KOMPAS – Sabtu, 19 Juni 2004.
*Rehal buku: Negeri Fast Food •Penulis: Eric Schlosser •Penerjemah: Ronny Agustinus •Penerbit: INSISTPress •Edisi: I, Mei 2004.