Description
Merujuk pandangan Prof. Budi Darma (kritikus sastra, Guru Besar Universitas Negeri Surabaya) , ada tiga ciri cerpen Gunawan Maryanto. Pertama, cerpen identik dengan puisi. Kedua, cerpen adalah alusi. Ketiga, cerpen identik dengan dunia asing. Karena cerpen identik dengan puisi, maka cerpen Gunawan Maryanto bertitik berat pada retorika, bukan dua komponen utama dalam cerpen-cerpen tradisional, yakni penokohan dan alur. Cerpen adalah alusi, karena itu sebagian cerpen Gunawan Maryanto berdasarkan teks yang sudah ada sebelumnya, seperti novel, puisi dan penelitian. Bahkan, sebetulnya cerpen Gunawan tidak secara langsung merupakan alusi pun, tidak lepas dari teks-teks yang sudah ada sebelumnya. Retorika cenderung untuk tidak menyentuh realitas yang sebenarnya, sementara alusi adalah teks yang secara tidak langsung diangkat ke dalam teks lain, karena itu jangan heran, cerpen Gunawan Maryanto menawarkan dunia yang asing. ***
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Baca Cerpen ’Bon Suwung’ | Sumber lansir dari: Kedaulatan Rakyat – 11 April 2005.
- DALANG SLAMET GUNDONO; “Sumpah, Baru Kali Ini Baca Cerpen” | Kedaulatan Rakyat – 17 April 2005.
- ‘Dunia Asing’ Gunawan Maryanto | Republika – 17 April 2005.
- Dari Diskusi ‘Dongen, Alusi, dan Sastra’; Mitologi Jawa Tidak Menarik Lagi | Kedaulatan Rakyat – 18 April 2005.
- Long List Penghargaan Sastra Khatulistiwa 2004-2005
- Bon Suwung | c2o-library.net – 28 Juni 2009.
- Bon Suwung | www.gunawanmaryanto.web.id – November 2011.
- Bon Suwung: Tentang Sederet Dongeng yang Mengalir | aguskhaidir.wordpress.com – 11 September 2014, lansir dari Harian Analisa – April 2007.
- Lihat cetakan kedua, 2017.