Description
“Menikmati Ingatan Dodol Fandy, yang berupaya menghindari saya dari ‘racun lupa’ cerita, menerbangkan kembali saya pada usia ‘ingusan’ dulu. Cerita serupa dengan ‘lalu-lintas’ ketololan dek Pendi di buku ini. Dengan kepolosan ilustrasi ala Fandy, mempertegas kelucuan-kelucuan yang ada.” (Pandu Dirgantara – komikus).
“Keren lah. Ini nih salah satu buku yang nggak muna bin apa adanya. Jadi, masa kecil dan masa muda tuh nggak seru kalo nggak badung dan aneh kayak si Pendi, cuy. Congrat dah Fan, berhasil bikin ketawa-ketiwi-ketowo.” (Sigit “Ighiw” Rais – penulis buku “Si Dodol vs Si Gokil” dan “Green Jomblo”).
“Ingatan Dodol adalah kumpulan kisah tabrak sana-sini yang dialami Pendi. Pendi pernah sengaja menyetrumkan diri untuk tahu rasanya tersetrum, sembarangan menegur artis turun daun yang kedapatan naik angkot, salah jitak, mem-bugging-i ondel-ondel, dan… (menarik nafas)” (Sundea – penulis buku “Salamatahari” dan “Dunia Adin”).
“Warning! Ini bukan diary apalagi biografi. Ini Cuma rekaman ingatan penulis buku ini yang kadang tolol, konyol dan kebanyakan ‘dodol’ dari masih imut-imut ampe amit-amit. Semua orang punya masa lalu tapi engga semuanya punya ingatan ‘dodol’ tentang masa lalunya. Bikin yang pernah ngalamin jadi merasa kangen dan bikin iri yang engga ngalamin.” (Atiek Herawati – script writer, penikmat sastra).
“Sesuatu yang sederhana biasanya mudah dimengerti dan dipahami. kartun-kartun yang ada di buku ini menganut paham ‘KISS (keep it simple stupid!)”. Sederhana tapi mengena”(Iwan Iwe-Kartunis)
>> opini, komentar, ulasan, dan tulisan terkait:
- Remah-remah Ingatan Dodol | Sumber: KOMPAS – Kamis, 20 Mei 2010.
- Pengalaman konyol tak terlupakan | SOLO POS – 20 Juni 2010, halaman iv.