Description
“Beragam cerita sedih, serta karut-marutnya penanganan nasib para korban oleh Pemerintah menjadi potret tragis warga Porong. Sekali lagi, ini mempertebal fakta-fakta sosial bahwa Pemerintah tidak banyak mengalami kemajuan dalam menangani perlindungan terhadap para korban.” Salahuddin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, salah satu tokoh yang mendeklarasikan Gerakan Menutup Semburan Lapindo. ***
Enam tahun lalu di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba perut Bumi memuntahkan lumpur panas. Bak bah, lumpur membeludak hingga menggulung apapun yang ada: rumah, pekarangan, fasilitas umum, hingga kenangan. Tujuh desa tenggelam dalam lautan lumpur panas. Tidak ada yang mengira bencana itu akan datang sebegitu mendadak.
Namun, ini bukanlah azab seperti dalam kisah Nabi Nuh tentang Tuhan yang murka. Penyebabnya adalah pengeboran minyak yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas Inc., tiga bulan sebelum lumpur meluap. Ini bencana lumpur Lapindo, meski hingga kini pemerintah belum juga menentukan siapa yang bersalah atas bencana ini. Sementara pemerintah gamang, warga desa-desa yang rumahnya tenggelam malah semakin ditenggelamkan dalam kesulitan hidup sehari-hari karena mekanisme koruptif dan licik di lapangan.
Buku ini ditulis secara kronologis oleh dua aktivis yang turut mengadvokasi masyarakat korban lumpur Lapindo. Mereka telah mengikuti kasus lumpur Lapindo sejak awal. Buku ini merangkum perkembangan bencana ini sejak bermula hingga tahun 2011. Mengutip kata-kata novelis Ceko, Milan Kundera, buku ini adalah usaha konkret untuk menolak lupa. ***
Daftar Isi:
♦vii: Daftar Singkatan | ♦xi: Glosarium | ♦xv Daftar Isi | ♦xvii: Kata Pengantar | ♦xxiii: Catatan Penulis | ♦1: Bab 1: lumpur Lapindo dan Tenggelamnya Sebuah Peradaban | ♦15: Bab 2: Berjudi dengan Maut | ♦45: Bab 3: Debat yang Tak Kunjung Usai | ♦81: Bab 4: Mud Volcano | ♦103: Bab 5: Teori Tektonik Lempeng dan Gempa Bumi | ♦133: Bab 6: Menutup Semburan lumpur | ♦145: Bab 7: Gurita Bisnis dan Kepentingan di Balik Lapindo | ♦165: Bab 8: Kebijakan Pemerintah | ♦179: Bab 9: Mereka yang di Luar Peta | ♦201: Bab 10: Praktik Bisnis di Banjir Lumpur | ♦243: Postscriptum | ♦251: Daftar Pustaka | ♦263: Indeks | ♦268: Tentang Penulis
>> opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Bencana di Porong | Lansiran sumber: Jawa Pos – 20 Mei 2012.
- Menggugat Penanganan Kasus Lumpur Lapindo | Koran Jakarta – 21 Mei 2012.
- Saat Tragedi Berada di Sirkum Kekuasaan | Media Indonesia – 27 Mei 2012.
- Saat Tragedi Berada di Sirkum Kekuasaan | www.victorynewsmedia.com – 27 Mei 2012.
- Peradapan yang Tenggelam | Majalah Tempo – Edisi Mei – Juni 2012, hal. 84.
- Diskusi Publik: Pelanggaran HAM Bencana Industri Lapindo | Tempat: Ruang Seminar Timur FISIPOL UGM | Waktu: 17 April 2013
- Panggung Bisnis Bencana Industri | Bahan bacaan Diskusi Publik: Pelanggaran HAM Bencana Industri Lapindo, 17 April 2013, Ruang Seminar Timur FISIPOL UGM.