Pendidikan Populer: Dekolonisasi Metodologi

Description

Jurnal WACANA No.15/2003 | Pendidikan Populer: Dekolonisasi Metodologi

Kritikan deras melanda sistem pendidikan di Indonesia bukanlan sesuatu yang baru. Dari ideologi hingga metodologi mendapat serangan keras dan tajam. Konsep sistem pendidikan “alternatif nan populer” selanjutnya banyak dibicarakan dan dituliskan. Satu yang mungkin luput dari perhatian banyak kalangan, di berbagai gerakan sosial, perkara pendidikan ini memperoleh perhatian utama. Entah demi pengkaderan hingga penyemaian nilai-nilai ideologis, metodologi dikembangkan dengan cara “membebaskan”.

Edisi kali ini mengetengahkan praktik pendidikan populer yang berlangsung dalam berbagai gerakan sosial. Nilai-nilai egaliter, kritis, hingga penerapan metodologi partisipatif diletakkan sebagai dasar sistem pendidikan yang diharapkan ‘memanusiakan kembali manusia’. Inilah edisi yang berharga untuk dibaca saat ini, saaat sistem pendidikan yang ada menuai banyak gugatan. Edisi yang tidak layak ditinggalkan oleh kalangan akademisi, aktivis, dan korban pendidikan komersial. 

(NOER FAUZI, Pengantar: Dekolonisasi Metodologi: Memerdekakan Pendidikan, h.3-10)

Daftar Isi:

  • PengantarDekolonisasi Metodologi: Memerdekakan Pendidikan | Noer Fauzi | h. 3-10
  • Kajian | Tidak Ada Mengajar Tanpa Belajar | Paulo Freire | h. 11-26
  • Kajian | Teori Kritis dan Pengaruhnya Terhadap Aliran Pendidikan Kritis | M. Agus Nuryatno | h. 27-60
  • Kajian | Mengambil Kembali Kepunyaan Kaum Pinggiran: PAR di Masa Neo-Liberalisme | Steven Jordan | h. 61-82
  • Kajian | Kolonisasi Pengetahuan: Pandangan Intelektual Maori-Selandia Baru | Linda Tuhiwai Smith | h. 83-104
  • Kajian | Menuju Suatu Kerangka Penelitian Partisipatif Feminis Menantang Patriarki | Patricia Maguire | h.105-138
  • Kasus | Sekolah Lapang: Sekolahnya Petani | Danarti Wulandari & Toto Rahardjo | h. 139-170
  • Kasus | Pemetaan Partisipatif Sebagai Pendidikan Pembebasan? | Restu Achmaliadi | h. 171-194
  • Kasus | Sekolah Terlibat: Rute Pendidikan Sejumlah Aktivis Muda Ornop Bersama Program INVOLVEMENT-INSIST | Dony Hendrocahyono | h. 195-218
  • Kasus | Belajar Bersama Pluralisme: Sekelumit Pengalaman | Hairus Salim HS | h. 219-232
  • Rehal | Pengalaman Kongkret ‘Diselamatkan’ Paulo Freire [Tinjauan buku-buku karya Paulo Freire: Pedagogi Hati, Pedagogi Pengharapan: Menghayati Kembali Pedagogi Kaum Tertindas, Pendidikan Kaum Tertindas, dan Pendidikan sebagai Praktik Pembebasan] | J. Sumardianta | h. 233-243

>> edisi lainnya, lihat daftar jurnal WACANA