Description
“Bukanlah komunisme yang radikal, tapi kapitalisme” ~ Bertolt Brecht
“Tanah tidak oentoek mereka jang dengan doedoek ongkang-ongkang mendjadi gemoek karena menghisap keringatnja orang-orang jang disoeroeh menggarap tanah.” ~ Soekarno
“Sumber krisis ekonomi yang paling utama di dunia adalah adanya praktik monopoli tanah dan spekulasi tanah.” Fred Harrisond
Tambur genderang perang telah berkumandang. Sebuah ‘perang petani’ pun akhirnya terjadi, dipicu oleh ketidakadilan dan ketimpangan struktur penguasaaan tanah akiban penghisapan dan penguasaan tanah yang menjadi sumebr kehidupan bagi jutaan petani oleh segelintir orang. Perang ini tidak hanya sekedar menyengsarakan kehidupan jutaan petani, namun juga mampu menumbangkan rezim yang berkuasa akibat ketidakmampuan menuntaskan akar ketimpangan penguasaan tanah.
Buku ini merupakan sebuah dokumentasi sejarah tentang berbagai pergolakan, resistensi, dan perlawanan kaum marginal dalam rangka mempertahankan hak tanah mereka di beberapa negara seperti Meksiko, Rusia, dan Kuba. Membaca buku ini, kita akan sadar bahwa proses kemiskinan itu bermula dari tercerabutnya manusia dari tanahnya. Karenanya, pembaruan agraria adalah sebuah ide yang tidak bisa dihapuskan dan pembaruan agraria mutlak diperlukan karena ia lahir sebagai anak cucu dari konflik agraria, sementara konflik atas tanah akan terus berkembang sesuai dengan pertumbuhan manusia.
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Perang Petani | Sumber: hminews.com – 12 April 2014.