Description
Persoalan mengenai siapa yang dapat dan dicegah untuk mengakses tanah mendasari berbagai konflik sosial dan politik di Asia Tenggara. Buku ini menelaah proses-proses kunci melalui mana pergeseran-pergeseran hubungan pertanahan berlangsung: alokasi tanah negara dan penyediaan hak-hak atas tanah, perluasan kawasan lindung, demam komoditas budidaya, alih fungsi lahan pertanian, pencegahan akses orang-orang dekat, serta mobilitas klaim pertanahan dalam terma identitas dan keterikatan dengan tempat. Dalam studi kasus di tujuh negara, para penulis buku ini menemukan bahwa empat “kuasa ekslusi” –pengaturan, pasar, pemaksaan, dan legitimasi—bersenyawa membentuk hubungan pertanahan dalam jalur-jalur baru dan sering kali mengejutkan.
Debat pertanahan kerap menonjolkan pertentangan antara dua hal: penggunaan tanah berorientasi pasar dengan hak-hak kepemilikian pribadi di satu sisi, dan akses yang adil, produksi untuk subsistensi, dan penghormatan atas adat istiadat di sisi lain. Para penulis buku ini menilik debat tersebut untuk menunjukkan bahwa penggunaan produktif apa pun atas tanah mensyaratkan eksklusi terhadap calon pengguna, juga bahwa nyaris semua proyek yang mengubah hubungan pertanahan dengan demikian selalu disertai dilema. Alih-alih memberlawankan “ekslusi” terhadap “inklusi”, buku ini menekankan untuk memusatkan perhatian pada siapa yang terekslusi, bagaimana, mengapa, dan konseukensinya seperti apa.
Mengusung wawasan dari berbagai disiplin ilmu, buku ini memetakan pola-pola baru pergumulan pertanahan di Asia Tenggara, dengan menyediakan suatu kerangka untuk menelaah dilema-dilema dalam hubungan pertanahan.
Kuasa Eksklusi: Dilema Pertanahan di Asia Tenggara adalah buku yang tak lekang oleh waktu, khususnya dalam konteks krisis ekonomi global, sebagai suatu simpulan ringkas mengenai dampak yang menyingkirkan dari krisis pangan. … Derek Hall, Philip Hirsch, dan Tania Murray Li telah menuliskan salah satu buku paling penting dari sekian banyak buku tentang ekonomi politik agraria yang pernah saya baca. Ambisius secara teoretis namun tetap berpijak pada data-data empiris, ditulis dengan sangat baik dan dengan demikian mudah dibaca, buku ini akan dibaca dan digunakan oleh banyak kalangan, juga akan menjadi rujukan standar.
A. Haroon Akram-lodhi, Journal of Agrarian Change
Topik buku ini sangat penting dan relevan dengan era ini. Sangat berguna. Tujuan pembahasan buku ini, sebagaimana saya pahami, bukanlah untuk menyuguhkan kepada kita teori babon tentang perubahan agraria, melainkan menyediakan suatu perangkat analisis untuk memahami mikropolitik pergulatan mendapatkan akses atas tanah di berbagai tempat berbeda-beda di dunia.
Perangkat analisis ini adalah suatu pelengkap yang cermat bagi teori-teori seputar perubahan sosial dan agraria.
Wendy Wolford, American Association of Geographers
Dengan Kuasa Eksklusi: Dilema Pertanahan di Asia Tenggara, Derek Hall, Philip Hirch, dan Tania Murray Li mengaduk semua pergulatan seputar akses dan kontrol atas tanah. Kekuatan buku ini berada pada ketangkasan kerangka analisisnya yang baru, pembahasan komparatifnya tentang transformasi akses dan penguasaan atas tanah yang mendetail, serta bidikan-bidikannya yang mencerahkan atas literatur tentang ekologi politik pertanahan di Asia Tenggara.
Keith Barney, New Mandala
Fokus pada konsep eksklusi dalam kaitannya dengan konsep akses menempatkan buku ini lebih radikal dan secara intelektual membuatnya lebih menggugah daripada kebanyakan pustaka lain yang membahas akses atas tanah.
Hall, Hirsch, dan Li telah melakukan pekerjaan mulia dengan menulis buku ini, satu buku yang mudah dibaca, kaya data empiris, dan memberikan pengetahuan konseptual, yang sangat berguna bagi mereka yang meneliti dan mengajar tentang isu seputar tanah, akses, eksklusi, relasi sosial, dan diferensiasi sosial.
Rodd Myers, Antipode: A Radical Journal of Geography
Sesekali muncul sebuah buku yang pengaruhnya tak lekang oleh waktu. Ia mengisi celah penting di antara deretan pustaka yang telah ada. Kuasa Eksklusi adalah buku semacam itu.
Buku ini layak mendapat perhatian bagi mereka yang menekuni isu-isu ekologi politik, penguasaan dan konflik atas tanah, serta hubungan masyarakat-alam di Asia Tenggara dan lebih luas.
Ian Baird, Journal of Asian Studies
Opini, komentar, ulasan, dan tulisan terkait:
- Diskusi buku Kuasa Eksklusi: Dilema Pertanahan di Asia | AKAR Foundation bersama Septri Widiono, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, 7 Januari 2021
- Kuasa Eksklusi dalam Dinamika Pertanahan di Asia Tenggara | MHD Zakiul Fikri, Goresanintelektual.com, 21 Mei 2020