Description
Agama sejak semula memang lahir bukan untuk mengabdi pada penguasa. Satu yang menjadi mandat utamanya adalah menentang ketidakadilan. Karenanya, semua utusan Tuhan hadir untuk berpihak kepada mereka yang tertindas dan menjalankan tugas pembebasan. Itulah peran seorang teologi: melayani, melindungi, dan membela rakyat tertindas.
Kisah dalam buku ini merupakan pengalaman praxis Romo Frans Amanue Pr., seorang agamawan di Larantuka, Flores Timur, yang menjalankan peran hakikatnya. Praktik dan perbuatan penguasa yang patut dipersoalkan dan dipertanyakan keberpihakannya, ia ungkap dan lawan. Langkah hukum yang hendaknya menelusuri beberan dugaan dan fakta, malah menjadi alat penguasa untuk menghalangi kebenaran. Vonis penjara dihadapi Frans Amanue karena mengkritik penguasa. Langkah boleh tersandung, namun ia tidak gentar. Kekuasaan tak menghalangi Amanue untuk terus menyatakan dengan lantang bahwa korupsi dan kesewenangan harus diberantas dengan aksi nyata. Inilah kisah revolusioner yang dijalankan rohaniawan yang memahami mandat agama sebenarnya; mandat kemanusiaan yang hingga kini masih sering diselubungi dogma.
Opini, komentar, ulas buku, bacaan terkait:
- Amuk Atas Nama Tuhan | Sumber: Harian Media Indonesia – 2004.
- (Resensi Buku) Tolak Bungkam: Suara Teolog Pembebasan | Sumber: WARTA MINGGU – 23 Mei 2004.